Navigasi adalah
ilmu yag mempelajari menentukan posisi dan arah perjalanan baik pada peta
maupun pada kondisi yang sebenarnya. Kemampuan dalam membaca,memahami
peta,menggunakan alat navigasi serta kemampuan dalam menganalisa perjalanan
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki penggiat alam bebas.
A. PETA
adalah gambaran 2 dimensi permukaan bumi yang diproyeksikan pada bidang datar
dengan skala tertentu.- Jenis Peta berdasarkan penggunaan
1) Peta Dasar : Dibuat untuk membuat peta turunan, perencanaan maupun pengembangan wilayah. Umumnya menggunakan peta topografi
2) Peta Tematik : Menyajikan isi dan untuk kepentingan tertentu dengan menggunakan peta dasar untuk meletakan info tematiknya
- Bagian – Bagian Peta
*Judul Peta,
bagian yang menyatakan identitas peta. Pada peta BAKOSURTANAL meliputi Judul
Peta (biasanya merupakan nama daerah adminsist ratif, tempat terkenal dll) ,
Skala, Nomor Lembar Peta, Nama Lembar dan Edisi / terbitan. Sistem Penomoran
Peta perlu diketahui untuk membantu dalam mencari peta tertentu.
* Letak Peta dan Diagram Lokasi Petunjuk Letak Peta, menunjukan nomor dan nama lembar peta terhadap peta sekelilingnya. Biasanya dalam bentuk matrikini berukuran 3 x 3.
* Lokasi, menunjukan letak peta pada ara yang lebih luas
* Sistem Referensi, terdiri dari sistem proyeksi, sistem grid, datum horizontal, datum vertikal, satuan tinggi dan selang kontur
* Pembuat dan Penerbit Peta
* informasi Nama dan Nomor Lembar Peta
*Legenda, merupakan petunjuk tanda atau simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna dan deskribsi
*Keterangan Riwayat Peta
*Petunjuk Pembacaan Koordinat
· Pembagian Daerah Administrasi
*Skala
* Singkatan / Kesamaan Arti
* Utara Sebenarnya, Utara Grid, Utara Magnetik
* Letak Peta dan Diagram Lokasi Petunjuk Letak Peta, menunjukan nomor dan nama lembar peta terhadap peta sekelilingnya. Biasanya dalam bentuk matrikini berukuran 3 x 3.
* Lokasi, menunjukan letak peta pada ara yang lebih luas
* Sistem Referensi, terdiri dari sistem proyeksi, sistem grid, datum horizontal, datum vertikal, satuan tinggi dan selang kontur
* Pembuat dan Penerbit Peta
* informasi Nama dan Nomor Lembar Peta
*Legenda, merupakan petunjuk tanda atau simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna dan deskribsi
*Keterangan Riwayat Peta
*Petunjuk Pembacaan Koordinat
· Pembagian Daerah Administrasi
*Skala
* Singkatan / Kesamaan Arti
* Utara Sebenarnya, Utara Grid, Utara Magnetik
- Sistem Koordinat
Adalah titik yang terbentuk berdasarkan sistem sumbu yaitu dari perpotongan garis koordinat horizontal / absis dan vertikal / ordinat yang terdapat dipeta. Koordinat peta berguna untuk menunjukan suatu posisi pada permukaan bumi di peta. Pada penyebutan, garis mendatar diinformasikan terlebih dahulu lalu garis tegak. Garis Koordinat ini membagi peta dalam kotak – kotak (karvak). Sistem Koordinat yang lazim digunakan yaitu :
1) Geografi (Geographical Coordinat)
Menyatakan posisi suatu titik dalam satuan derajat , menit , dan detik dari garis lintang (Utara dan Selatan) dan bujur (Barat dan Timur)
2) Grid / UTM (Grid Coordinat)
Menyatakan posisi suatu titik dalam ukuran jarak (meter) dari perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinalt(y) pada koordinat grid sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan. Penyebutan dengan koordinat grid dapat dilakukan dengan 4 Angka, 6 Angka, atau 8 Angka.
Adalah titik yang terbentuk berdasarkan sistem sumbu yaitu dari perpotongan garis koordinat horizontal / absis dan vertikal / ordinat yang terdapat dipeta. Koordinat peta berguna untuk menunjukan suatu posisi pada permukaan bumi di peta. Pada penyebutan, garis mendatar diinformasikan terlebih dahulu lalu garis tegak. Garis Koordinat ini membagi peta dalam kotak – kotak (karvak). Sistem Koordinat yang lazim digunakan yaitu :
1) Geografi (Geographical Coordinat)
Menyatakan posisi suatu titik dalam satuan derajat , menit , dan detik dari garis lintang (Utara dan Selatan) dan bujur (Barat dan Timur)
2) Grid / UTM (Grid Coordinat)
Menyatakan posisi suatu titik dalam ukuran jarak (meter) dari perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinalt(y) pada koordinat grid sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan. Penyebutan dengan koordinat grid dapat dilakukan dengan 4 Angka, 6 Angka, atau 8 Angka.
- Arah Utara
* Utara Sebenarnya / Utara Geografi (Truth North / Geographical North, US / TN) diberi simbol * , arah utara yang ditunjukan garis bujur (meridian) dan menuju ke kutub utara bumi atau titik pertemuan garis bujur bumi.
* Utara peta / Utara Grid (Grid North, UP / GN) diberi simbol GN, arah utara yang ditunjukan garis koordinat tegak peta ke arah atas
* Utara magnetik (Magnetic North, UM) diberi simbol T (anak panah separuh) , arah utara yang ditunjukan jarum kompas menuju kutub utara magnetik bumi
* Utara Sebenarnya / Utara Geografi (Truth North / Geographical North, US / TN) diberi simbol * , arah utara yang ditunjukan garis bujur (meridian) dan menuju ke kutub utara bumi atau titik pertemuan garis bujur bumi.
* Utara peta / Utara Grid (Grid North, UP / GN) diberi simbol GN, arah utara yang ditunjukan garis koordinat tegak peta ke arah atas
* Utara magnetik (Magnetic North, UM) diberi simbol T (anak panah separuh) , arah utara yang ditunjukan jarum kompas menuju kutub utara magnetik bumi
- Iktilaf
* Iktilaf Peta / Konvergensi Meredian, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara peta
* Iktilaf Magnetik / Deklinasi, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara magnetik
* Iktilaf Utra Peta – Utara Magnetik / Deviasi, merupakan sudut yang dibentuk utara peta dengan utara magnetis
* Iktilaf Peta / Konvergensi Meredian, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara peta
* Iktilaf Magnetik / Deklinasi, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara magnetik
* Iktilaf Utra Peta – Utara Magnetik / Deviasi, merupakan sudut yang dibentuk utara peta dengan utara magnetis
- Variasi Magnetik,
yaitu perbedaan besarikhtilaf magnetik pada waktu yang berlainan. Jika variasi magnetis ini bertambah maka disebuti Increase dan jika berkurang maka disebut Decrease.
yaitu perbedaan besarikhtilaf magnetik pada waktu yang berlainan. Jika variasi magnetis ini bertambah maka disebuti Increase dan jika berkurang maka disebut Decrease.
- Kontur
garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik- titik yang memiliki ketinggian yang sama sehingga dapat mengetahui bentuk medan yang sebenarnya (menunjukan ketinggian, perbedaan ketinggian, kemiringan, proyeksi 3D). Terdapat istilah penting :
* Interval Kontur, jarak tegak 2 garis kontur yang berdekatan / elevasi vertikalantara 2 buah garis kontur yang berdekatan.
garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik- titik yang memiliki ketinggian yang sama sehingga dapat mengetahui bentuk medan yang sebenarnya (menunjukan ketinggian, perbedaan ketinggian, kemiringan, proyeksi 3D). Terdapat istilah penting :
* Interval Kontur, jarak tegak 2 garis kontur yang berdekatan / elevasi vertikalantara 2 buah garis kontur yang berdekatan.
Rumus : Interval kontur = 1/2000 x skala peta
Namun rumus ini tidak selamanya dapat digunakan karena garis kontur pada daerah terjal berbeda dengan daerah landai
1. sifat-sifat garis kontur
a. Garis kontur
dengan ketinggian yang lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih
tinggi, kecuali bila disebut secara khusus untuk hal-hal tertentu seperti
kawah.
b. Garis kontur
tidak akan pernah berpotongan
c. Beda
ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatan dua garis
kontur tersebut berubah-ubah.
d. Daerah datar
mpunyai kontur yang jarang-jarang, sedangkan daerah terjal atau curam mempunyai
garis kontur yang rapat.
e. Garis kontur
tidak akan pernah bercabang.
f. Punggung
gunung atau bukit terlihat di peta sebagai rangkaian garis kontur yang
berbentuk huruf “U” yang ujung melengkungnya menjauhi puncak.
g. Lembah
terlihat di peta sebagai rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” yang
ujungnya tajam dan menjorok ke arah puncak.
h. Garis kontur
berbentuk kurva tertutup.
i. Garis
ketinggian pembantu, menyatakan ketinggian antara (tengah-tengah) antara dua
garis yang berurutan.
2. Menentukan ketinggian suatu tempat
Untuk
menentukan suatu ketinggian pada peta, yaitu dengan cara melihat interval
kontur pada peta dan lalu hitung ketinggian tempat yang ingin diketahui. Memang
ada perkiraan umum yaitu : interval kontur = 1/200 skala peta.
Tetapi perkiraan
ini biasanya tidak selalu benar. Beberapa peta topografi keluaran Direktorat
Geologi Bandung aslinya berskala 1 : 50.000 (interval kontur 25 m), tetapi
kemudian diperbesar menjadi berskala 25.000 dengan kontur interval yang tetap 25
m. Dalam misi SAR gunung hutan misalnya, sering kali suatu diperbesar dengan
cara di fotocopy untuk ini interval kontur peta tersebut haruslah tetap
dituliskan.
Sering peta
yang dikeluarkan oleh Bakorsutanal (1 : 50.000) membuat garis kontur tebal
untuk setiap kelipatan 250 m (kontur tebal untuk ketinggian 750, 1000, 1250 m
dan seterusnya) atau setiap selang sepuluh kontur.
Peta yang
dikeluarkan oleh AMS (Army Map Service) yang berskala 1 : 50.000,
membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 100 m. Misalnya : 100,200,300
m dan seterusnya.
Peta yang
dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Bandung tidak seragam ketentuan garis
konturnya. Dari informasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada
ketentuan khusus dan seragam untuk menentukan garis kontur tebal.
Bila ketinggian
garis kontur tidak dicantumkan, maka untuk mengetahui ketinggian suatu tempat
haruslah dihitung dengan cara sebagai berikut :
a. Cari dus
titik yang berdekatan yang harga ketinggiannya diketahui (tercantum).
b. Hitung
selisih ketinggian antara kedua titik tersebut hitung berapa kontur yang
terdapat diantara keduanya (jangan menghitung garis kontur yang sama harganya
bila kedua titik terpisah oleh lembah).
c. Dengan
mengetahui selisih ketinggian dua titik tersebut dan mengetahui juga jumlah
kontur yang terdapat, dapat dihitung berapa interval konturnya (harus merupakan
bilangan bulat).
d. Lihat kontur
terdekat dengan salah satu titik ketinggian. Bila kontur terdekat itu berada
diatas titikmaka harga kontur itu lebih besar dari titik ketinggian itu. Bila
kontur berada dibawah maka harganya lebih kecil. Hitung harga kontur terdekat
itu yang harus merupakan kelipatan dari harga interval kontur yang telah
diketahui dari point (c).
Lakukanlah
perhitungan diatas sampai merasa yakin harga yang didapat untuk setiap kontur
benar, cantumkan harga beberapa kontur pada peta anda (kontur 1000, 1.250,
1,500 dan seterusnya) agar mudah mengingatnya.
- Titik
Ketinggian
* Tinggi Mutlak adalah tinggi yang diukur dari pemukaan laut, merupakan standarisasi
* Tinggi Mutlak adalah tinggi yang diukur dari pemukaan laut, merupakan standarisasi
pengukuran.
Tinggi mutlak digunakan untuk menentukan tinggi sebenarnya dari permukaan laut
* Tinggi Nisbi
adalah tinggi yang diukur dari tempat dimana bendaitu berada, biasanya diukur
dari permukaan tanah.
* Titik
Triangulasi adalah titik atau tanda yang merupakan pilar / tonggak yang
menyatakan tinggi mut lak suatu tempat dari permukaan laut . Titik ini
digunakan oleh jawatan topografi untuk menentukan tinggi suatu tempat atau
letak suatu tempat dalam pengukuran secara ilmu pasti pada waktu pembuatan
peta.
B. Kompas
* Kompas Orienteering
* Kompas Bidik(Kompas Prisma)
C. Protactor
adalah alat
yang digunakan untuk menentukan koordinat pada peta topografi dengan system
koordinat Grid / UTM (Grid Coordinat).
D. Altimeter
adalah alat
yang digunakan untuk menentukan kaetinggian suatu tempat yang diukur dari
permukaan laut(mdpl)
E. GPS (Global Position System)
Adalah bagian dari sistem radio navigasi berbasis satelit yang secara
terus-menerus mentransmisikan informasi dalam bentuk kode, sehingga
memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi / posisi, ketinggian,
kecepatan dan waktu dengan mengukur jarak kita dengan satelit.Lebih dalam mengenai topik ini dapat dilihat pada tulisan Global Positioning System.
F. Pengetahuan dasar Navigasi Darat
Sudut adalah besaran selisih derajat yang dibentuk oleh 2 buah garis, dimana yung satu menuju ke utara magnetis dan yang lain menuju ke sasaran.
1) Sudut Azimuth
Sudut mendatar yang besarnya dihitung sesuai dengan arah jarum jam dari arah utara. Azimuth ditujukkan untuk menentukan arah di medan atau di peta, melakukan pengecekkan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tsb adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan kita
Sudut adalah besaran selisih derajat yang dibentuk oleh 2 buah garis, dimana yung satu menuju ke utara magnetis dan yang lain menuju ke sasaran.
1) Sudut Azimuth
Sudut mendatar yang besarnya dihitung sesuai dengan arah jarum jam dari arah utara. Azimuth ditujukkan untuk menentukan arah di medan atau di peta, melakukan pengecekkan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tsb adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan kita
2) Sudut Back
Azimuth
Sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikkan. Cara menghitung nya : Jika azimuth lebih dari 180º, maka back azimuth sama dengan azimuth dikurangi 180º. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya sama dengan 180º ditambah azimuth.
Sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikkan. Cara menghitung nya : Jika azimuth lebih dari 180º, maka back azimuth sama dengan azimuth dikurangi 180º. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya sama dengan 180º ditambah azimuth.
G. Orientasi Medan
Adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya atau menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya. Sebelum Memulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda- tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta dengan pencocokan bentuk puncakan, sungai, desa dll. Jadi minimal diketahui secara kasar posisi. Orientasi medan ini berfungsi untuk meyakinkan perkiraan posisi anda adalah benar.
Langkah-langkah orientasi Medan:
1) Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda- tanda medan yang menyolok.
2) Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya
3) Cari tanda- tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda- tanda medan tersebut di peta.
4) Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5) Ingat tanda- tanda tersebut, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
Adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya atau menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya. Sebelum Memulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda- tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta dengan pencocokan bentuk puncakan, sungai, desa dll. Jadi minimal diketahui secara kasar posisi. Orientasi medan ini berfungsi untuk meyakinkan perkiraan posisi anda adalah benar.
Langkah-langkah orientasi Medan:
1) Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda- tanda medan yang menyolok.
2) Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya
3) Cari tanda- tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda- tanda medan tersebut di peta.
4) Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5) Ingat tanda- tanda tersebut, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
H. Cross Bearing Technic
a. Resection
a. Resection
1) Lakukan
orientasi medan
2) Cari objek / titik yang mudah dikenali pada medan sebenarnya dan pada peta, minimal 2 buah
3) Bidik tanda- tanda medan tersebut dari posisi saat ini (azimuth)
4) Hitung hasil backazimuth, tarik garis lurus dari titik acuan tersebut
5) Lakukan langkah 2 – 4 pada titik acuan lain
6) Perpotongan garis yang ditarik dari back azimuth titik acuan tersebut adalah posisi kita dipeta.
2) Cari objek / titik yang mudah dikenali pada medan sebenarnya dan pada peta, minimal 2 buah
3) Bidik tanda- tanda medan tersebut dari posisi saat ini (azimuth)
4) Hitung hasil backazimuth, tarik garis lurus dari titik acuan tersebut
5) Lakukan langkah 2 – 4 pada titik acuan lain
6) Perpotongan garis yang ditarik dari back azimuth titik acuan tersebut adalah posisi kita dipeta.
b. Intersection
Yaitu menentukan posisi suatu titik (benda) pada peta dengan menggunakan 2 atau
lebih tanda medan yang dikenali dilapangan dan dipeta. Langkah- langkah
melakukan intersection adalah:1) Lakukan orientasi medan dan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
2) Bidik obyek yang kita amati
3) Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
4) Bergerak ke posisi lain dan lakukan langkah 1-3
5) Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud. Semakin banyak titik bidik untuk menarik garis perpotongan, semakin akurat hasil yang didapatkan. Sudut terbaik antara titik bidik untuk melakukan intersection adalah 900
I. Interpretasi dan Analisa Peta Topografi
Sebelum melakukan perjalanan untuk memahami kondisi medan sebenarnya berdasarkan informasi pada peta sehingga dapat digunakan sebagai asumsi awal dalam penyusunan rencana perjalanan. Interpretasi dan analisa peta ini dapat dilakukan dari :
a. Informasi dasar peta,
seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta, lokasi daerah dan titik ekstrim seperti perkampungan (nama daerah, nama jalan, nama sungai, nama gunung dan bentukan alam lain), perpotongan sungai, jalan, ketinggian suatu titik, kerapatan kontur berdasarkan pemahaman tentang sifat kontur yang dapat digunakan untuk memperkirakan jarak dan waktu tempuh, karakter medan / kemiringan (terjal / landai), vegetasi, dll.
b. Tanda Medan
Sebelum melakukan perjalanan untuk memahami kondisi medan sebenarnya berdasarkan informasi pada peta sehingga dapat digunakan sebagai asumsi awal dalam penyusunan rencana perjalanan. Interpretasi dan analisa peta ini dapat dilakukan dari :
a. Informasi dasar peta,
seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta, lokasi daerah dan titik ekstrim seperti perkampungan (nama daerah, nama jalan, nama sungai, nama gunung dan bentukan alam lain), perpotongan sungai, jalan, ketinggian suatu titik, kerapatan kontur berdasarkan pemahaman tentang sifat kontur yang dapat digunakan untuk memperkirakan jarak dan waktu tempuh, karakter medan / kemiringan (terjal / landai), vegetasi, dll.
b. Tanda Medan
Melakukan analisa bentuk kontur yang tergambar pada peta untuk mendapatkan gambaran medan sebenarnya. Mengenali tanda medan ini dapat dilakukan berdasarkan sifat garis kontur yaitu :
1) Perbedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang dinyatakan dalam satuan meter (biasanya tertera pada setiap peta topografi)
2) kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali untuk kawah
3) antar kontur tidak akan saling berpotongan, kecuali berhimpit pada lembah yang sangat curam dimana terdapat air terjun
4) kontur yang bebentuk seperti huruf V dari pusat kontur merupakan punggungan dan yang berbentuk seperti huruf V terbalik dari pusat kontur adalah lembahan.
5) Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut.
6) Makin rapat kontur, menunjukkan daerah yang makin terjal/curam.
7) Saddle adalah daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
8) Pass adalah celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
9) Bentukan sungai dapat terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian tingkat kontur, biasanya terdapat pada lembahan dan namanya tertera mengikuti alur sungai.
Dalam kondisi
sebenarnya, sering kali teknik cross bearing tidak selalu
dapat dilakukan seperti karena faktor cuaca atau tidak terlihatnya titik
ekstrim yang dapat dijadikan acuan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam
kondisi seperti ini adalah dengan melakukan analisa dan interpretasi peta untuk
kemudian dapat dibandingkan hasilnya dengan medan sekitar, serta merunutnya
dari titik awal perjalanan.
Oleh karena itu, biasakan untuk mempelajari, menandai dan melakukan sebanyak mungkin analisa medan selama perjalanan serta melakukan cross check perkiraan awal tadi dengan fakta yang didapatkan dilapangan. Semakin banyak kita mengetahui tanda – tanda medan yang dilalui, semakin memahami pula kita tentang sifat dan tingkat kesulitan medan tersebut yang akan sangat berguna selama melakukan perjalanan dan dalam situasi darurat.
Namun, Navigasi darat merupakan ilmu praktis, yang hanya dapat terasah jika dipraktekkan langsung dilapangan. Pemahaman mengenai teori dan konsep hanyalah membantu untuk memahami ilmu navigasi, tetapi tidak menjamin kemampuan navigasi darat seseorang.
Sebelum melakukan perjalanan tentukan terlebih dahulu posisi kita berada
kemudian tentukan posisi target perjalanan kita di dalam peta dan kemudian
carilah sudut dari titik awal perjalanan di dalam peta ke titik akhir
perjalanan. sudut
ini nantinya berguna untuk acuan arah perjanan kita.
Semoga bermanfaat, selamat menikmati alam bebas.